click image to enlarge
Monday, March 26, 2012
Sunday, March 25, 2012
TUGAS KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (1)
NAMA : Mira Yulianti
NIM : 2010-41-076
Contoh teori A-B-X :
2) Teori perbandingan sosial dari Festinger
NIM : 2010-41-076
DOSEN : DWI AJENG WIDARINI S.SOS. M. SI
TUGAS TEORI KOMUNIKASI KELOMPOK
Teori komunikasi kelompok
Kelompok
adalah sekumpulan orang yang berinteraksi yang mempunyai tujuan bersama.
Saya
akan menjelaskan 2 teori komunikasi kelompok beserta contoh dari teori-teori
tersebut. Teori yang akan saya jelaskan disini adalah teori A-B-X dari Newcomb
dan teori perbandingan sosial dari Festinger.
1) Teori A-B-X dari
Newcomb
Teori A-B-X
ini memusatkan perhatian pada pola hubungan yang ada di antara 2 individu dalam
berinteraksi dan pada objek yang mempengaruhi interaksi di antara mereka
berdua. Sistem A-B-X dari Newcomb ini memperluas teori hubungan
intrapribadi dari Heider sampai kepada interaksi yang terjadi di antara anggota
dari kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang anggota. Model dari Newcomb
melibatkan tiga unsur, yaitu : A dan B yang mewakili dua orang individu yang
berinteraksi, dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi).
Menurut
Newcomb tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B, dapat diterangkan
melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan atau keadaan simetris
antara satu sama lain dan juga terhadap X. Teori dari Newcomb dapat membantu
ahli komunikasi kelompok dalam menjelaskan dan memperkirakan tingkah laku
kelompok-kelompok yang beranggotakan 2 orang. Dengan demikian, pada model ini
komunikasi merupakan cara yang biasa dan efektif bagi orang yang
mengorientasikan dirinya terhadap lingkungannya.
Contoh teori A-B-X :
Sebagai
contoh ada dua individu yaitu, si A dan B. A dan B adalah tetangga. Mereka
memiliki keahlian yang berbeda. Si A adalah seorang chef yang ingin membangun
restoran, tetapi A tidak tahu bagaimana harus mendesain restorannya seperti apa
maka A membutuhkan ide untuk desain restoran. B adalah seorang mahasiswa semester
akhir di jurusan teknik arsitektur, B mendapat tugas akhir untuk mendesain
restoran, tetapi B tidak memiliki data analisa untuk didesain padahal B memang
mempunyai cita – cita untuk membangun sebuah restoran. Maka A mengajak B untuk kerjasama
membangun restoran, dengan begitu B dapat menyelesaikan tugasnya untuk mendesain
restoran dan B juga dapat joinan dengan A untuk menjalankan restoran.
Dengan kata lain,
A : Seorang chef yang ingin membuat restoran.
B : Seorang mahasiswa semester akhir yang mendapat
tugas untuk mendesain restoran.
X : A dan B mempunyai tujuan yang sama yaitu membangun
sebuah restoran, tapi keduanya memiliki keterbatasan untuk mencapai tujuannya. Maka dari itu mereka memutuskan untuk menjadi partner.
2) Teori perbandingan sosial dari Festinger
Teori
perbandingan sosial adalah teori dimana adanya tindak komunikasi dalam kelompok
yang berlangsung karena adanya kebutuhan dari individu untuk membandingkan
sikap, pendapat, dan kemampuannya dengan individu lain.
Teori
perbandingan sosial ini diupayakan untuk dapat menjelaskan bagaimana tindak
komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penurunan.
Contoh teori
perbandingan sosial :
Kesempatan
diantara para pengantri tiket konser musik Katy Perry. Yang dimaksud dengan adanya
kesempatan disini adalah kesempatan untuk melakukan perbandingan sosial posisi
seseorang dengan orang lain yang ada dalam antrian yang sama. Setiap pengantri,
akan merasakan mereka berada dalam situasi krisis atau menghadapi masalah yang
harus dipecahkan misalnya akibat terlalu lama mengantri mereka merasa kelelahan, bosan, ditambah lagi rasa kesal apabila ada pengantri yang
menyerobot antrian, dll. Perasaan harga diri dalam situasi semacam itu ternyata dapat dipecahkan, jika mereka dapat membandingkan diri dengan posisi
pengantri lain yang lebih buruk. Jadi para pengantri tiket itu jangan hanya menghitung
berapa orang lagi yang ada di barisan depan, melainkan juga melihat masih berapa banyak orang yang juga
masih mengantri di belakang.
Mengantri
ternyata dapat memprovokasi peningkatan dan penurunan perbandingan sosial.
Karena dalam antrian tersebut akan terlihat dengan jelas, siapa yang memiliki posisi
lebih baik dan siapa lebih buruk. Manusia selalu cenderung membandingkan,
dimana posisinya, dengan melihat mereka yang posisi sosialnya berada atas dan
di bawah. Sama seperti antrian, siapa posisinya di depan dan siapa di belakang.
Perbandingan posisi ini berlaku jika antrian klasik terbentuk, yakni
masing-masing pengantri berdiri pada posisi berbaris ke belakang. Apabila antrian
diatur dengan nomor, seperti di ruang tunggu dokter atau di rumah sakit, maka fenomena
perbandingan posisi sosial seperti mengantri tiket konser musik ini tidak akan muncul.
Sumber :
Buku Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu oleh
Sumadi Dilla
Buku Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaaan di
Negara-Negara Dunia ketiga oleh Amri Jahi
Subscribe to:
Posts (Atom)